Anak-anak pada umumnya sangat suka dengan makanan yang manis, terutama permen. Para orang tua sangat mewanti-wanti buah hatinya untuk mengurangi mengkonsumsi makanan manis seperti permen, dan coklat.
Permen memiliki bahan dasar utama yaitu gula, pewarna dan air. Berbagai macam permen tersedia,beraneka ragam rasa, warna dan juga tekstur. Permen sudah ada sejak dulu kala, walaupun dahulu hanya sebatas gumpalan madu kering kemudian mengalami perkembangan pertama kali oleh salah seorang warga negara belanda pada tahun 1828 yang bernama permen coklat.
Sehingga tidak heran jika permen dijadikan salah satu kenyamanan untuk anak sejak dahulu kala yang telah menjadi kebiasaan di masyarakat. Beberapa orangtua jaman dulu juga suka memberi statement bahwa memakan permen dan coklat dapat menyebabkan kerusakan pada gigi dan membuat anak menjadi hiperaktif.
Hiperaktif??? kenapa anak bisa menjadi hiperaktif jika sering mengkonsumsi makanan manis seperti permen dan coklat. Hiperaktif merupakan gangguan tingkah laku abnormal yang disebabkan karena gangguan fungsi neurologi sehingga kesulitan dalam memusatkan perhatian. Salah satu penyebabnya dikarenakan adanya kerusakan kecil pada saraf, pusat dan otak sehingga konsentrasi menjadi sulit dikendalikan.
Adapun pendapat dari The American Dietetic Association (ADA) bahwa tidak ada bukti ilmiah yang menyebabkan anak menjadi hiperaktif dikarenakan banyak mengkonsumsi makanan manis. Adapun anggapan yang menghubungkan makanan manis dapat membuat anak hiperakif timbul dikarenakan beberapa anak yang mengkonsumsi makanan manis di acara pesta menjadi cenderung berperilaku aktif, jelas saja ini tidak dapat disimpulkan bahwa sugar rush (makanan dengan indeks glisemik tinggi) dapat mengakibatkan anak hiperaktif. Daripada anda menyalahkan gula sebagai penyebab hiperkatif sebaiknya anda memeriksa lingkungan sekitar anda, salah satunya adalah faktor yang menyebabkan anak menjadi overstimulasi.
Walaupun mengkonsumsi gula tidak akan mempengaruhi perilaku anak menjadi hiperaktif akan tetapi beberapa anak mungkin akan menjadi sensitif terhadap gula dibandingkan dengan anak lainnya. Penelitian menemukan bahwa kecenderungan perilaku seperti kurangnya kosentrasi dan kemampuan belajar akan dialami oleh anak yang sensitif terhadap gula apabila mengkonsumsi pada jumlah yang sangat besar. Terlepas dari itu semua, sebaiknya anda sebagai orang tua membatasi makanan dan minuman yang terlalu manis untuk menjaga kesehatan anak anda, terutama kesehatan gigi. kebanyakan mengkonsumsi makanan yang manis akan menyebabkan anak menjadi malas makan, terutama buah-buahan dan sayuran karena sudah terbiasa makan yang manis.
Jadi Ayah dan Bunda sebenarnya bukan karena permen, ataupun coklat yang menyebabkan si kecil menjadi hiperaktif. Ada beberapa faktor lain yang menyebakan hal tersebut. Mungkin lingkungan sekitar tempat Bunda tinggal lebih dominan anak-anak yang aktif. Ataupun bisa jadi si kecil kekurangan vitamin dari buah-buahan dan sayur-sayuran. Si kecil juga boleh saja memakan permen dan coklat asalkan setelah makan mereka menyikat gigi mereka.
Banyak mengkonsumsi buah-buahan dan sayur-sayuran sangat baik untuk anak. Namun sepertinya butuh banyak perjuangan untuk memberi si kecil makan sayur-sayuran. Anak-anak cenderung tidak suka makan sayur karena bagi mereka tidak enak dan tidak menarik untuk makan sayur-sayuran.
Perlu usaha yang keras dan kreasi yang sangat kreatif dari Bunda sekalian untuk mengajarkan anak memakan makanan yang sehat mengurangi konsumsi permen dan coklat demi kesehatan mereka kelak. Mereka juga bisa dipelihatkan contoh tubuh yang sehat karena memakan makanan sehat, dan anggota tubuh yang sakit akibat memakan permen dan coklat.
So buat Ayah dan Bunda bijaklah menjadi orang tua agar si kecil tumbuh menjadi anak yang cerdas dan sehat. Salam Lima Jari. Salam Anak Indonesia Hebat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar