Senin, 13 Juni 2016

Mendidik Anak untuk Berpuasa





Ramadhan bulannya puasa adalah salah satu ibadah wajib yang harus dilakukan oleh seluruh umat muslim. Para orangtua pun sejak dahulu telah menanamkan pentingnya puasa kepada anak-anak mereka. Para ulama mengatakan, puasa artinya menahan diri dari hal-hal yang membatalkan, seperti makan, minum, serta hawa nafsu dengan niat beribadah kepada Allah SWT. Semua itu dimulai dari terbit fajar hingga terbenamnya matahari.

Dilihat dari pengertian itu saja sudah dapat dilihat betapa bermanfaatnya menjalankan puasa. Puasa bisa menjaga kesehatan, selain juga belajar mengelola emosi. Bayangkan, jika si kecil mampu menjalankan puasa selama sebulan penuh, dia akan menjadi anak yang sehat dan dapat menjaga emosinya. Bukankah ini yang diinginkan oleh semua orangtua?

Mengajak anak berpuasa? Sayangnya, mengajak anak berpuasa sering kali terasa sulit, khususnya bagi orangtua yang anak-anaknya baru saja belajar berpuasa. Ada saja hal yang membuat anak ingin segera berbuka, mulai dari makanan atau minuman yang tak sengaja dilihatnya di meja atau televisi hingga lelah karena bermain.

Menghadapi permasalahan itu, Anda bisa mencoba beberapa cara berikut yang dikutip dari buku Diari Ramadhan terbitan Qibla (imprint dari penerbit Bhuana Ilmu Populer) berikut ini:




1. Pemahaman

Memberikan pemahaman kepada anak tentang keistimewaan bulan Ramadhan adalah hal utama. Jika anak tahu mengenai keistimewaan ini, mereka akan mencintai bulan Ramadhan dan akan lebih mudah untuk diajak berpuasa.

Salah satu cara sederhana dan mudah untuk mengenalkan keistimewaan ini misalnya dengan mencuci bersama-sama perlengkapan ibadah serta mengaji bersama.

2. Pahala

Memberikan penjelasan kewajiban umat muslim untuk menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan. Tak lain, karena anak pasti tidak menyukai gagasan bahwa dia harus kelaparan dan kehausan selama berjam-jam lamanya.

Tapi, jelaskan juga tentang pahala yang akan didapatnya jika berpuasa. Dengan memberi pengertian tentang pentingnya berpuasa dan pahala yang didapat, anak pun akan memahami dan dengan ikhlas menjalankan puasa.

3. Sejarah

Ada baiknya menceritakan juga kepada anak tentang asal-usul puasa. Dengan mengetahui sejarah puasa, anak akan lebih tertarik untuk mencoba menjalankan puasa.

4. Tata cara

Jangan lupa, ajarkan kepada anak tentang tata cara dalam berpuasa. Ceritakan mulai dari niat, syarat berpuasa, hingga hal-hal yang dapat membatalkan puasa agar mereka tahu hal-hal dasar dalam berpuasa.

Tips kuat berpuasa. Selain bingung dengan cara mengajak anak untuk mau berpuasa, orangtua juga sering dihadapkan dengan masalah agar anak kuat berpuasa sehari penuh. Apalagi, puasa Ramadhan kali ini bersamaan dengan liburan sekolah sehingga satu hari terasa berjalan sangat lama bagi anak-anak.

Nah, berikut beberapa cara yang bisa Anda terapkan untuk membuat anak-anak Anda kuat berpuasa sehari penuh. Cara-cara ini juga dikutip dari buku Diari Ramadhan.

1. Mengaji

Ajaklah anak Anda untuk mengaji atau membaca Al-Qur’an bersama-sama. Selain menyibukkan dan mengalihkan perhatian anak, cara ini juga dapat sekaligus memperdalam ilmu agamanya.

2. Silaturahim

Cobalah untuk mengajak anak Anda bersilaturahmi ke kerabat dekat. Lebih baik lagi jika mereka memiliki anak yang seusia dengan anak Anda.

3. Kisah Islami

Membacakan kisah-kisah Islami yang penuh hikmah. Dengan cara ini, selain untuk mengisi waktu hingga tibanya saat berbuka, juga bisa sekaligus menanamkan tentang akhlak dan akidah kepada anak.

4. Bermain

Waku jelang sore yang merupakan saat-saat "kritis" bagi anak-anak. Ajak mereka untuk jalan-jalan atau bersepeda santai berkeliling daerah sekitar rumah. Dengan aktivitas ini, anak akan melupakan rasa lapar dan hausnya serta membuat badan mereka bugar hingga waktu berbuka. 


                                                             Selamat berpuasa!

Sumber Kompas.com

Senin, 06 Juni 2016

Pentignya Bermain Aktif 60 Menit Bagi Anak





Hidup di era modern dengan teknologi canggih seperti sekarang ini memang menyenangkan. Kehidupan kita pun menjadi lebih mudah. Namun, tak sedikit orang yang menjadi malas bergerak karena terlalu asyik berinteraksi dengan gadget dan barang elektronik. Tak hanya orang dewasa, anak-anak pun demikian.


Data yang dilansir healthykids.nsw.gov.au menunjukkan 89 persen anak berusia balita menghabiskan waktu dua jam setiap hari untuk bermain gadget, komputer, menonton televisi dan DVD. Sambil melakukan aktivitas tersebut, anak mengudap makanan manis, asin, dan berlemak.


Selain itu, Active Living Research memaparkan hasil penelitian bahwa anak-anak yang menonton televisi lebih dari tiga jam setiap hari memiliki risiko 65 persen menderita obesitas dibandingkan anak yang menonton televisi di bawah satu jam per hari.


Gaya hidup seperti itu akan berdampak buruk bagi kesehatan, terutama bagi anak yang masih dalam masa pertumbuhan.


Oleh karena itu, biasakan mengajak anak Anda bermain setidaknya 30 sampai 60 menit setiap hari. Bukan main gadget, tapi bermain di luar ruangan. Pilih permainan yang membuat anak aktif bergerak. Misalnya, lompat tali, sepak bola, dan kejar-kejaran. Atau jajal permainan tradisional seperti petak umpet, gobak sodor, petak jongkok, taplak gunung, dan permainan tradisional lainnya.


Jika tubuh aktif bergerak, maka dapat mengurangi risiko terserang penyakit jantung dan obesitas. Selain itu, dalam kegiatan permainan aktif tadi terdapat manfaat positif lainnya, yaitu anak belajar mengeksplorasi lingkungan.


Eksplorasi ini juga bisa dilakukan melalui media gadget dan televisi, namun tentunya interaksi di depan perangkat elektronik tersebut tak lebih dari satu jam. Melalui gadget dan televisi, anak bisa mengetahui beragam hal untuk menambah pengetahuan. Misalnya, bagaimana rupa hewan, dan betapa indahnya pemandangan gunung serta laut.


Dijelaskan Susan H. Landry, PhD, seorang psikolog perkembangan anak sekaligus pendiri Children’s Learning Institute di University of Texas Health Science Center Amerika Serikat, kehadiran orang tua saat mendampingi si kecil beraktivitas, memiliki dampak positif bagi perkembangan dan kemampuannya dalam bereksplorasi.


Poin utamanya ialah kebersamaan dengan orang tua merupakan hal penting yang tidak boleh dilewatkan. Sepanjang bersama orang tua, kegiatan eksplorasi baik melalui media elektronik maupun secara langsung yang dilakukan anak akan terasa lebih menyenangkan.


Eksplorasi merupakan langkah pertama dalam mempelajari tentang benda dan belajar bagaimana memecahkan masalah


Dalam kegiatan eksplorasi terdapat proses pengenalan dan interaksi dengan hal-hal baru. Mulai dari keterampilan sensorik motorik, keterampilan dalam berkomunikasi, sosial emosional, kemandirian, kognitif, dan kreativitas anak. Untuk menunjang kegiatan eksplorasi, anak harus sehat dan kuat. Proses eksplorasi akan berjalan optimal jika didukung dengan nutrisi yang baik.


Dengan daya tahan tubuh yang baik, sang buah hati dapat bebas bermain dan mendapatkan pengalaman berharga bersama Anda. Jadi tunggu apa lagi? Mari luangkan waktu untuk mengajak anak Anda bermain.


Rabu, 01 Juni 2016

Dunia Maya Membuat Anak Lupa Etika





Dunia teknologi berkembang cukup pesat saat ini, Semua kalangan sekarang sudah menggunakan kemudahan dari teknologi ini. Komunikasi pun semakin dimudahkan dengan teknologi jarak bukan merupakan masalah lagi saat ini. Kapan dan dimana saja kita bisa berkomunikasi dengan orang terdekat dan rekan kerja atau bisnis kita.

Marshall McLuhan (1911-1980), pakar ilmu komunikasi, pada 1960-an pernah mengatakan bahwa kelak dunia akan seperti global village. Dunia dianalogikan akan menjadi sebuah desa yang besar, tetapi akan mudah saling berinteraksi dan berkomunikasi. Kini, konsep McLuhan tersebut telah menjadi kenyataan. Teknologi komunikasi yang ada sekarang telah menggenapi dunia seolah menjadi kecil, ciut, spontan, benar-benar layaknya sebuah desa.

Dunia tak selebar daun kelor. Mungkin ini adalah ungkapan lama yang saat ini benar-benar terjadi dikehidupan manusia saat ini. Semua kalangan baik tua, maupun muda sudah menggunakan dunia maya melalui gadget mereka masing-masing. Orang di kota dan di desa juga sudah merasakan yang namanya internet semuanya semakin mudah untuk dilakukan dan disebarluaskan kepada khalayak luas.

Pemakaian teknologi sebagai alat komunikasi sekarang berkembang secara massive. Kita tentu semakin sering membaca fenomena orang bisa "bicara sesuka hatinya" di dunia maya. Orang bisa bertindak semaunya dengan komentar kasar, caci maki, menyudutkan, bahkan menyinggung SARA (suku, agama, ras, dan antargolongan).

Kemudahan dalam berkomunikasi itulah penyebab spontanitas yang keluar begitu saja tanpa pikir panjang. Dunia maya memang telah menjelma menjadi sebuah "dunia baru" yang sangat bebas, tanpa sekat, nyaris tanpa kontrol, dan serba permisif.

Lalu bagaimana hubungan secara langsung/dampak yang terasa langsung bagi anak-anak akibat kemajuan teknologi dan mudahnya menggapai informasi saat ini? 

Perilaku kurang sopan di dunia maya ini tentu menarik perhatian kita semua baik orangtua bahkan anak-anak. Apakah kebebasan ini bisa menggeser etika? Era internet telah membawa dampak besar dalam tatanan kehidupan bermasyarakat dewasa ini. Kita seperti terlena dengan semua kemudahan yang diberikan sehingga kita kehilangan kontrol dan seolah-olah bertindak sebagai hakim dan membenarkan semua tindakan yang sudah kita lakukan ataupun kita ucapkan.

Dalam buku Etiket dan Netiket karya Marulina Pane, dijelaskan makna netiket dan etiket sebagai bentuk sopan santun dalam pergaulan dan pekerjaan. Memang, zaman kini, netiket dan etiket sebaiknya dipelajari kembali, 

Ada baiknya kita, terutama yang "aktif" di dunia maya, mempelajari kembali garis-garis netiket dan etiket yang diharapkan dapat membentuk kembali sikap saling menghargai sesama pengguna dunia maya lainnya. Tidak mudah menyakiti, tidak menyinggung perasaan, tidak meremehkan, tidak merendahkan, tidak membangkitkan kemarahan orang lain, serta tidak mengungkit kekurangan orang lain dengan sengaja.

Saat ini anak kita sudah mengenal dunia maya dengan segala kemudahannya. Anak kita juga sangat gampang bertindak ataupun berkata kasar di media sosial. Mereka seolah-olah kehilangan identitas diri mereka  Mereka menjadi pribadi yang berbeda dengan kenyataannya. 




Game Online. Dengan adanya permainan secara online (game online) kini permainan-permainan tradisional semakin tersingkirkan . jika dilihat dari segi positifnya permainan tradisional memiliki nilai edukasi yang tingi,nilai kebersamaan dan empati terhadap teman, sebagai media untuk berkumpul dan bergaul untuk mengembangkan diri. Hal ini terbukti bahwa disetiap rental playstation dan warnet selalu dipadati oleh anak-anak usia SD sampai Remaja, kebanyakan dari mereka bermain game  

Kini nilai-nilai kebersamaan itu kian lama kian luntur akibat semakin banyaknya permainan-permainan modern yang muncul. Dengan munculnya teknologi yang dapat menyingkirkan permainan-permainan tradisional mengakibatkan generasi sekarang ini memiliki kecenderungan yang negatif, mereka tidak terbiasa dengan ide-ide permainan  yang kreatif seperti yang ada di dalam permainan tradisional

Mari bersama-sama kita selamatkan generasi penerus kita dari keruntuhan moral dan etika akibat dari perkembangan teknologi dan dunia maya. Kita harus mengkontrol tumbuh kembang masing-masing buah hati kita. Kita harus mengembalikan etika, dan norma-norma kebaikan yang berlaku selama ini di tengah-tengah masyarakat kita. Agar kelak anak-anak kita tumbuh menjadi pribadi yang cerdas, siap dengan kemajuan teknologi serta memiliki etika moral yang baik dalam kehidupan mereka di masa yang akan datang. Salam Anak Indonesia Hebat.


Senin, 30 Mei 2016

Sekolah Nasional vs Sekolah Nasional Plus






Menjamurnya sekolah Internasional di Indonesia bukanlah hal yang baru lagi saat ini. Di setiap kota sudah memiliki beberapa sekolah Internasional. Ada yang mengambil konsep dari Amerika, Australia, Bahkan Singapura. Semua sekolah Internasional ini menawarkan keunggulan mereka masing-masing, dengan sistem yang sudah mereka miliki.

Keberadaan sekolah Internasional ini menjadi ancaman tersendiri bagi sekolah-sekolah lokal yang sudah lama eksis di Indonesia. Tidak sedikit pula sekolah lokal yang tutup dikarenakan kalah bersaing dengan sekolah Internasional. Pada umumnya sekolah lokal kalah dengan fasilitas yang dimiliki oleh sekolah Internasional, dimana sekolah Internasional pastinya memiliki kualitas fasilitas no wahid

Sekolah ‘biasa’ atau sekolah nasional sebenarnya juga punya segudang kegiatan dan prestasi yang cukup dan sangat baik. Tak heran murid-murid di antara kedua ‘jenis’ sekolah ini pun bersaing dalam berbagai bidang. Kehadiran sekolah-sekolah baru justru membuat banyak sekolah termasuk di dalamnya sekolah favorit yang telah punya nama puluhan tahun, memacu diri agar menjadi sekolah yang lebih baik.

Perbedaan sekolah lokal dan sekolah Internasional juga terletak dari kurikulumnya. Sekolah lokal pada umumnya mengacu pada kurikulum nasional, sekolah internasional memilh penggunaan kurikulum internasional dalam proses mengajarnya, seperti IB (International Baccalaureate), Cambridge, dan lainnya. Berdasarkan kurikulum internasional tersebut, semua materi ajar akan disampaikan dalam bahasa Inggris. Banyak orang tua berpikir bahwa kurikulum internasional tersebut akan membuat anak menjadi lebih pandai dibanding jika ia belajar menggunakan kurikulum nasional. 

Itu karena kurikulum internasional memang umumnya menuntut anak menjadi lebih kreatif dan berorientasi pada proses, Dan hal ini yang perlu dipelajari oleh semua sekolah lokal dengan mengambangkan sistem kurikulum mereka dengan mengawinkannya dengan kurikulum sekolah internasional, kita mengambil yang positif dari mereka tanpa meninggalkan kekuatan pendidikan lokal dari negara kita.

Hampir semua sekolah nasional plus tidak menggunakan sistem peringkat karena mereka meyakini bahwa tiap-tiap anak itu unik, ada kelebihan dan kekurangan masing-masing. Jadi  anak belajar sesuai kemampuannya. Bahkan ada yang tidak mengenal sistem tinggal kelas, semua anak naik kelas. Sistem penjaringan murid barupun tidak semenakutkan seperti sekolah unggulan Nasional. Tes masuk sekolah unggulan Nasional tidak  gampang. Selain tes akademik juga ada psikotest, ada persyaratan IQ minimum. Yang bisa masuk pastilah yang the best. Jadi kalau input bagus + high pressure = output bagus. 

Perbedaan yang sangat mencolok lainnya terlihat dari biaya uang sekolah. Jika sekolah nasional masih bisa dijangkau dengan bayaran sekitar 1 jutaan. Sekolah nasional plus paling murah sudah dibanderol dengan harga paling minimum 2 jutaan.

Sekolah nasional plus memiliki sistem low pressure, yang membuat anak-anak lebih berkembang, tidak sekedar menghapal tapi juga lebih memahami dan bisa mengembangkan kreativitas lain yang non akademik. Dari pengamatan saya, walaupun Nasional Plus ‘pemberontakan’ dari kurikulum Nasional yang dianggap terlalu membebani anak-anak sehingga anak-anak bisanya cuma menghapal text-book, tapi membuat mereka mengerti mengaplikasikan apa yang sudah mereka pelajari. Sekolah nasional nasional plus juga memiliki keyakinan  bahwa apa yang anak lihat akan cepat mereka lupakan. Tetapi apa yang mereka lakukan akan membuat mereka menjadi lebih paham.

Lalu apa benar output anak-anak Nasional Plus sesuai yang diidam-idamkan oleh semua orangtua? Menjadi generasi yang 'cerdas' bukan sekedar pintar, Kritis dan kreatif serta pengetahuan lebih banyak ? Kalaupun lulus UN. Apakah mampu bersaing dengan anak-anak SMA Nasional memperebutkan bangku Perguruan Tinggi favorit? Kalau tidak, bagaimana nanti kuliahnya? Bagaimana mengukur parameter lainnya, prestasi non akademik? Lulusannya jadi apa atau sekolah dimana ? Tentu tidak mudah mencari datanya saat ini.

Pilihlah sekolah sesuai dengan bakat dan minat anak kita. Jangan terlalu memaksakan kehendak kita sebagai orangtua. Semua sekolah pada umumnya mempunyai niat yang baik mendidik para generasi penerus bangsa. Dan tidak sedikit juga sekolah yang dibuka hanya untuk mencari keuntungan materi semata. 

Sudah saatnya semua sekolah berbenah baik sekolah nasional biasa dan sekolah nasional plus. Kita bisa mengambil hal yang positif dari masing-masing keunggulan sekolah dan membuang yang negatif. Bagaimanapun juga kita tinggal di Indonesia. Kita harus menciptakan generasi penerus yang cerdas, mampu bersaing dengan dunia Internasional, serta tidak lupa akan sejarah bangsa. Cinta dengan Tanah Air Indonesia. Salam Anak Indonesia Hebat.


Kamis, 26 Mei 2016

Karakter Anak Bangsa Yang Hilang




Mengembalikan karakter anak bangsa yang mulai hilang. Saat ini, adalah tugas kita semua. saat ini sebagian anak bangsa seolah-olah telah kehilangan karakter. Berbagai perilaku amoral, tindakan anarkis dan perilaku koruptif menjadi tontonan menarik di berbagai media. Bangsa ini seolah-olah kehilangan tuntunan, sekaligus kehilangan karakter anak bangsanya. 

Penyebab persoalan turunnya nilai – nilai karakter anak bangsa saat ini adalah kurangnya keteladanan dari para pemimpin bangsa dalam kehidupan bernegara, kurangnya keteladan orang tua dan guru dalam kehidupan sehari –hari. Disamping itu anak akan membentuk karakternya melalui observasi setiap perilaku orang dewasa dan meniru perilaku tersebut menjadi perilakunya. 

Anak sekarang akan dengan mudah mengakses situs-situs pornografi, terlibat dengan tindakan pidana walaupun masih berusia muda, hingga mengkonsumsi narkoba serta minuman keras. Kesemua hal tersebut selalu silih berganti kita dengar dan kita lihat dimedia cetak maupun media elektronik di negeri kita tercinta ini.

Betapa sedihnya ketika melihat berita-berita ditelevisi, mereka-mereka yang melakukan korupsi, tindak pidana kejahatan, tindak asusila, mengkonsumsi narkoba ternyata bukanlah anak-anak bangsa yang tidak berilmu, sebaliknya mereka adalah anak-anak bangsa yang paham dengan ajaran agama, anak-anak bangsa yang cerdas dan selama ini ditengarai berperilaku baik, bahkan dikenal sebagai aktivis-aktivis muda, juga ada yang sudah mengecap candradimuka nasionalisme bangsa.

Kita juga tidak bisa menyerahkan persoalan ini kepada pihak sekolah sebagai perpanjangan tangan dari dalam Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. sekolah, rumah, dan lingkungan sekitar harus saling memperhatikan demi berkembangnya karakter anak bangsa kita ke arah yang lebih baik.

Lalu bagaimana kita membangun Karakter Anak Bansa kita saat ini ? Apakah kita bisa mengembalikan karakter anak bangsa kita menjadi lebih baik lagi. Membangun karakter anak bangsa itu harus dilakukan sedini mungkin, sehingga sekolah-sekolah perlu dimasukkan kurikulum anti korupsi, dan perlu dibuat kantin-kantin kejujuran. Ada yang mengusulkan diperkuat dengan pelajaran agama, karena itu jam pelajaran agama di sekolah perlu ditambah. Ada juga yang mengatakan dididik ala militer, sehingga memiliki nasionalisme yang kuat.

Kita bisa menerapkan hal-hal dibawah ini untuk membangkitkan karaktaer anak bangsa kita. Di mulai dari anak kita sendiri. Kita bisa mengajarkan anak:

1. Bertanggung jawab.

Bertanggung jawab merupakan perilaku baik yang harus dimiliki setiap orang. Karena, dengan memiliki rasa tanggung jawab, kita dapat melatih diri untuk mengenali apa yang kita lakukan dan bertanggung jawab atas apa yang dilakukan.

2.  Memiliki kesadaran dan sikap berwarga negara

Sikap ini juga akan menetukan karakter bangsa, maka setiap insan yang di negeri tersebut haruslah memiliki kesadaran diri tinggi dan sikap yang bijak untuk berwarga negara dengan baik.

3. Berkeadilan

Pramoedya pernah berkata, "Seorang terpelajar haruslah berlaku adil sudah sejak dalam pikiran, apalagi perbuatan. Maka, perilaku adil merupakan kewajiban moral bagi setiap orang."

4. Memiliki Rasa Perduli 

Kepedulian terhadap sesama merupakan perilaku yang akan mengantarkan kita untuk dapat memahami keadaan seseorang yang jauh di bawah kita ekonominya.

5. Memiliki Kepercayaan. 

Dalam bahasa lain yang lebih mudah adalah konsisten dalam pikiran, kata-kata, dan perbuatan, tidak berwajah ganda, juga karakter kejujuran, menepati janji, dan kesetiaan. Dengan hal itu semua kepercayaan akan terbangun. Semoga keenam cara ini bisa terealisasi. Amin.

Semoga Karakter Anak Bangsa kita mampu berubah ke arah yang lebih baik. Agar kita bisa bersaing dengan negara-negara lain. Kita ingin melihat para generasi kita menjadi sumber inspirasi bagi negara lain di seluruh dunia. Salam Anak Indonesia Hebat.

Lahirnya Pancasila Untuk Anak Indonesia





I Juni 2016 ini diperingati sebagai Hari Lahirnya Pancasila. dimana penjajahan Belanda berakhir pada tahun 1942, tepatnya tanggal 9 Maret 1942 Pemerintah Hindia Belanda menyerah tanpa syarat kepada Jepang. Sejak saat itu Indonesia diduduki oleh bala tentara Jepang. Namun Jepang tidak terlalu lama menduduki Indonesia, sebab tahun 1944, tentara Jepang mulai kalah melawan tentara Sekutu.

Untuk menarik simpati bangsa Indonesia agar bersedia membantu Jepang dalam melawan tentara Sekutu, Jepang memberikan janji kemerdekaan di kelak kemudian hari. Janji ini diucapkan oleh Perdana Menteri Kaiso pada tanggal 7 September 1944. Oleh karena terus menerus terdesak, maka pada tanggal 29 April 1945 Jepang memberikan janji kemerdekaan yang kedua kepada bangsa Indonesia, yaitu janji kemerdekaan tanpa syarat yang dituangkan dalam Maklumat Gunseikan (Pembesar Tertinggi Sipil dari Pemerintah Militer Jepang di Jawa dan Madura) Dalam maklumat tersebut sekaligus dimuat dasar pembentukan Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). Tugas badan ini adalah menyelidiki dan mengumpulkan usul-usul untuk selanjutnya dikemukakan kepada pemerintah Jepang untuk dapat dipertimbangkan bagi kemerdekaan Indonesia.

Keanggotaan badan ini dilantik pada tanggal 28 Mei 1945, dan mengadakan sidang pertama pada tanggal 29 Mei s/d 1 Juni 1945. Dalam sidang pertama tersebut yang dibicarakan khusus mengenai dasar negara untuk Indonesia merdeka nanti. Pada sidang pertama tersebut 2 (dua) Tokoh membahas dan mengusulkan dasar negara yaitu Muhammad Yamin dan Ir. Soekarno.

Tanggal 29 Mei 1945, Muhammad Yamin mengajukan usul mengenai calon dasar negara secara lisan yang terdiri atas lima hal, yaitu :
Peri Kebangsaan
Peri Kemanusiaan
Peri Ketuhanan
Peri Kerakyatan
Kesejahteraan Rakyat

Selain secara lisan M. Yamin juga mengajukan usul secara tertulis yaitu :
Ketuhanan Yang Maha Esa
Persatuan Indonesia
Rasa Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/ Perwakilan
Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Kemudian pada tanggal 1 Juni 1945 Ir. Soekarno (Bung Karno) mengajukan usul mengenai calon dasar negara yaitu :
Nasionalisme (Kebangsaan Indonesia)
Internasionalisme (Perikemanusiaan)
Mufakat atau Demokrasi
Kesejahteraan Sosial
Ketuhanan yang Berkebudayaan

Kelima hal ini oleh Bung Karno diberi nama PANCASILA, Itulah sejarah singkat terciptanya dasar negara kita saat ini.

Lalu bagaimana korelasinya Pancasila dengan anak Indonesia? Anak kita sudah seharusnya diberi pemahaman tentang nilai-nilai luhur dari Pancasila, agar anak-anak kita bisa mengamalkan Pancasila di dalam kehidupan mereka kelak.

Pancasila yang merupakan dasar Negara Republik Indonesia memiliki makna dan nilai-nilai luhur dalam setiap sila-silanya, karena dirumuskan dari nilai-nilai yang sudah ada sejak  zaman dulu  dalam kehidupan bangsa Indonesia. Penanaman Pancasila yang diberikan kepada anak usia dini atau sekolah dasar lebih efektif dalam membentuk karakter bangsa.

Menurut kajian Psikologi Umum, usia anak yang paling efektif dalam melakukan pendidikan dan menanamkan karakter tertentu adalah usia enam sampai sepuluh tahun atau setara dengan usia anak siswa Sekolah Dasar.  Dalam rentan usia tersebut setiap pengalaman dan kejadian-kejadian yang pernah dialaminya akan menentukan bagaimana perkembangan si anak selanjutnya atau dapat dikataan usia tersebut adalah fondasi bagi masa depan anak. Apabila fondasi yang ditanam pada si anak adalah karakter-karater yang baik maka secara otomatis karakter-karater itu akan tetap melekat dalam diri anak dalam setiap proses pendewasaanya.

Sebagaimana kita lihat bahwa rentang usia 4 - 6 thn disebut dengan masa usia dini, yang merupakan masa keemasan bagi seseorang karena masa inilah seluruh informasi dapat diserap dengan mudah dan cepat oleh anak melalui seluruh panca indranya. Dengan pembelajaran terpadu anak diajak untuk bermain sambil belajar dan belajar seraya bermain. Contohnya Penanaman nilai-nilai luhur yang tercermin dalam Pancasila diajarkan kepada anak-anak melalui sikap dan perilaku mereka. Misalnya, nilai ketuhanan dikenalkan kepada anak-anak melalui kegiatan sembahyang bersama. Nilai kebersamaan yang merupakan penjabaran nilai persatuan dikenalkan kepada anak-anak melalui permainan yang menonjolkan pentingnya kerja sama di antara mereka. Itulah contoh penerapan pacasila dalam usia dini. Jika diterapkan dan diperkenalkan terus menerus tentang isi pancasila maka anak tersebut akan mudah menghafal ini cara efektif agar anak dapat menerapkan pancasila di kehidupannya. Karena kurangnya penerapan nilai-nilai pancasila yang terjadi sekarang ini harus mulai kita perbaiki.

 Dengan pendidikan pancasila di usia dini anak diperkenalkan tentang apa itu pancasila dan cara mengamalkan pancasila. Namun, pengenalan dan penerapan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari anak usia dini tersebut juga tidak hanya menjadi tanggung jawab guru di sekolah. Orangtua pun seharusnya ikut memberikan perhatian serius terhadap pentingnya pengenalan Pancasila maupun penerapan nilai-nilai Pancasila di rumah. Namun, pengalaman baik yang telah ditanamkan kepada anak usia dini sebaiknya jangan sampai terputus saat anak memasuki sekolah dasar. Penanaman nilai dalam sikap hidup sehari-hari anak didik di sekolah maupun di rumah harus terus berlanjut. Mata rantai pendidikan moral yang telah dilakukan di lembaga pendidikan usia dini seharusnya diteruskan kalangan pendidik di sekolah dasar. Ini penting dilanjutkan sesuai bobot pertumbuhan dan perkembangan anak.

Selasa, 24 Mei 2016

Liburan Sekolah Telah Tiba






Sebentar lagi kita akan memasuki masa liburan sekolah. Dimana anak-anak akan libur dari sekolahnya setelah setahun penuh belajar di tahun ajaran 2015/2016. Bulan Juni hingga bulan Juli merupakan bulannya liburan. Banyak keluarga sudah mempersiapkan rute dan tempat berlibur mereka bersama dengan keluarga tercinta.

Liburan sendiri memiliki makna khusus. Dimana liburan berasal dari kata ‘libur’ dengan mendapat akhiran –an. Libur dalam Kamus Kecil Bahasa Indonesia yang saya miliki berarti tidak masuk sekolah (bekerja). Maksudnya adalah kita bebas melakukan kegiatan apapun diluar kegiatan sekolah.

Liburan akan terasa lebih seru jika dilakukan dengan keluarga yang dicintai. Liburan juga membutuhkan persiapan yang sangat terperinci dan matang. Anak-anak pasti akan sangat senang jika kedua orangtuanya mengajak mereka untuk berliburan bersama. Karena bagi mereka moment kebersamaan seperti itu sangatlah jarang jika kedua orangtuanya bekerja.

Di Indonesia sangatlah lah banyak objek wisata yang menarik untuk dikunjungi mulai dari ujung Aceh hingga ke Papua. Semua tempat wisata di Indonesia memiliki keunikan dan cerita masing-masing

Indonesia punya pulau Komodo yang berisi hewan purbakala yang dilindungi dunia. Indonesia juga memiliki Raja Ampat yang sudah terkenal hingga ke mancanegara saat ini. Pulau Bali juga merupakan salah sau destinasi wisata yang menarik banyak wisatawan yang datang ke Indonesia. salah satu danau terbesar di Dunia juga ada di Indonesia. Danau Toba yang berada di provinsi Sumatera Utara.

Waaah ternyata sangat banyak dan beragam ya tempat wisata yang ada di Indonesia, kita tinggal menentukan pilihan yang bisa kita kunjungi bersama dengan keluarga tercinta. Berikut ini ada beberapa cara atau tips dalam menikmati masa liburan sekolah. Check this one out.


 1. Surveilah Terlebih Dahulu  Lokasi Liburan Yang Akan Dikunjungi



Hal utama agar liburan bersama keluarga terasa nyaman adalah memilih lokasi liburan yang sesuai dengan kondisi anak. Jangan paksakan pergi ke tempat yang terlalu jauh meskipun bagus. Jika anak Anda memiliki alergi yang serius, pastikan lokasi liburan Anda tidak akan menimbulkan masalah baru baginya. Selalu membawa obat-obatan dan survei lokasi rumah sakit terdekat jika ada keadaan darurat.


2. Coba Diskusikan Dengan Keluarga Terutama dengan Anak



Tidak ada salahnya kita mengajak anak untuk terlibat dalam perencanaan liburan keluarga. Dengan berdiskusi bersama anak kita jadi lebih tahu kegiatan apa yang disukai oleh buah hati kita, dengan tujuan kita mengetahui destinasi yang cocok untuk keluarga kita kunjungi ketika sedang liburan.


3. Carilah Waktu Yang Tepat Untuk Berlibur



Ketika kita memutuskan hendak berlibur dengan keluarga pastikanlah kita berpergian disaat low season. Kenapa seperti itu karena pada masa low season maka harga-harga hotel, barang souvenir dan makanan di suatu objek wisata tidak akan merangkak naik, Kita juga menghindari kemungkinan tempat penuh dan macet yang sangat panjang diakibatkan objek wisata sangat penuh.


4. Perhatikan Barang Bawaan



Menentukan kendaraan apa yang akan digunakan untuk berlibur dengan keluarga adalah hal penting yang harus diperhatikan karena kita bisa memilih tas dan packing untuk mempermudah membawa barang bawaan. barang bawaan juga tidak harus penuh, pilihlah seperlunya saja. Kita juga bsa melibatkan anak dalam melakukan packing barang bawaan, agar anak terbiasa dan lebih mandiri. Apabila naik kendaraan umum seperti bis atau kereta api, disarankan untuk membawa travel bag yang lebih mudah untuk dipindahkan. Sedangkan apabila menggunakan mobil pribadi atau pesawat terbang, disarankan untuk membawa koper agar semua barang bawaan menjadi ringkas.


5. Membawa Obat-Obatan



Sebelum pergi berlibur, sebaiknya kita sudah mempersiapkan obat-obatan yang selama ini keluarga gunakan. Kita juga bisa mengajak si kecil untuk mempersiapkan obat-obatan yang akan di bawa oleh mereka yang akan berguna bagi mereka jika mereka merasa sakit.



6. Pilihlah Hotel Ynag Strategis



Pilihlah hotel yang berdekatan dengan objek atau tujuan wisata yang akan kita kunjungi. Hotel tersebut juga dekat dengan area pusat perbelanjaan, makanan dan permainan anak. Terkadang untuk harga sewa kamar hotel untuk area yang strategis sedikit lebih mahal. Akan tetapi itu akan sangat bermanfaat bagi kita karena akses yang mau kita tuju menajdi lebih mudah.


7. Berlibur Sambil Belajar



Walaupun kita sedang mengajak anak-anak liburan. Kita bisa merencanakan berlibur yang edukatif untuk buah hati kita. Selain kita mengasah kreativitas, kita juga mengembakan keahlian anak kita sambil menikmati waktu liburan bersama keluarga. Liburan versi ini juga akan diingat oleh anak dalam jangka waktu yang sangat panjang, dan bisa menjadi sumber inspirasi ketika sedang belajar bahasa di sekolah.

Demikianlah beberapa tips dari saya semoga bermanfaat dan menikmati liburan yang berkualitas bersama keluarga tercinta. Salam Anak Indonesia Hebat.

                                                                                                                 

Jumat, 20 Mei 2016

Membangun Bersama Sekolah Cita Luhur Medan





Sekolah. Merupakan tempat didikan bagi anak. tujuan dari sekolah adalah mengajarkan anak untuk menjadi anak yang mampu memajukan bangsa. Sekolah juga merupakan sebuah lembaga yang dirancang untuk pengajaran siswa / murid di bawah pengawasan guru.

Setiap negara memiliki sistem pendidikan formal, yang umumnya wajib. Selain sekolah-sekolah inti, siswa di negara tertentu juga mungkin memiliki akses dan mengikuti sekolah-sekolah baik sebelum dan sesudah pendidikan dasar dan menengah. TK atau pra-sekolah menyediakan sekolah beberapa anak-anak yang sangat muda (biasanya umur 3-5 tahun). Universitas, sekolah kejuruan, perguruan tinggi atau seminari mungkin tersedia setelah sekolah menengah. Sebuah sekolah mungkin juga didedikasikan untuk satu bidang tertentu, seperti sekolah ekonomi atau sekolah tari. Alternatif sekolah dapat menyediakan kurikulum dan metode non-tradisional.

Kota Medan adalah ibu kota provinsi Sumatera Utara, Indonesia. Kota ini merupakan kota terbesar di luar Pulau Jawa dan kota metropolitan terbesar ketiga di Indonesia setelah Jakarta dan Surabaya. di Medan banyak terdapat sekolah-sekolah dengan kualitas sama dengan sekolah yang ada di Jakarta, Bandung, maupun kota besar lainnya yang ada di Indonesia.

Setiap sekolah yang ada di Medan menawarkan berbagai macam konsep dan cara dalam mendidik anak-anak yang bisa dipilih oleh semua orangtua yang ingin menyekolahkan anaknya di kota Medan. Ada sekolah berbasis agama, ada sekolah yang mengambil konsep asing baik dari Amerika bahkan hingga Asia, ada juga sekolah yang mengambil konsep yang berbeda dengan sekolah-sekolah yang pada umumnya sudah eksis di kota Medan.

Sekolah Cita Luhur Medan yang beralamat di Jl. Soepeno 6 Simpang Juanda, 20152 Medan. Sudah berdiri kurang lebih 4 tahun. Sekolah ini pada awalnya hanya membuka kelas untuk anak PG dan TK. Seiring berjalannya waktu sekolah ini sekarang sudah memiliki tingkatan Sekolah Dasar dan gedung yang permanen.

Sekolah ini memiliki konsep yang cukup berbeda dengan sekolah-sekolah lain pada umumnya dimana anak akan dijadikan sebagai pusat/sumber pembelajaran. Guru hanya menjadi fasilitator bagi anak. Sekolah ini sempat dibimbing oleh Bapak M.Agus Moeljono sebagai konsultan pendidikan. Pak Agus begitulah sapaan akrab para guru dan orang tua murid di sekolah Cita Luhur merupakan seorang pemerhati anak yang memiliki lembaga penelitian anak bernama Kuntum Mekar.


              Pak Agus sedang memberi masukan pada acara parents meeting di sekolah Cita Luhur


Pak Agus telah menularkan konsep-konsep pembelajaran yang menarik kepada guru-guru di Sekolah Cita Luhur. Karena menurut pak Agus guru merupakan sarana permainan anak. Gurulah yang mampu menciptakan permainan yang kreatif dan edukatif bagi anak. Bagi beliau mainan itu tidak hanya sekedar benda mati, tapi bisa dimunculkan dari kita sebagai seorang guru.

Sekolah Cita Luhur saat ini sudah memiliki murid sebanyak 92 orang dengan pembagian PG dan TK sebanyak 70 Murid dan SD sebanyak 22 murid.  Untuk SD sekarang akan memasuki tahun ajaran baru dengan kelas tertinggi kelas 4.

Konsep yang ditawarkan oleh Sekolah Cita Luhur sangat menarik terutama untuk tingkatan PG dan TK dimana anak-anak akan diajak berkreasi. Anak tidak hanya diajak untuk melihat dan mendengar karena mereka akan gampang lupa, namun anak akan diajarkan untuk melakukan atau membuat sesuatu. Karena hal tersebut akan membuat mereka menjadi lebih paham.




Kebanyakan orang tua mungkin akan menyekolahkan anaknya ditempat yang sudah terkenal dan memiliki reputasi akademis yang baik. Namun perlu diingat sekolah yang baik ialah sekolah yang sudah memposisikan dirinya menjadi rumah bagi anak didiknya. Anak didiknya tidak akan merasa bosan atau terpaksa untuk datang ke sekolah karena sekolah sudah menjadi rumah, dan rumah menjadi sekolah bagi mereka.

Kenapa Rumah dan Sekolah? kami sangat percaya rumah dan sekolah haruslah menyatu. Tidak akan ada murid yang sangat jenius, atau kreatif, jika hanya berharap atau bertumpu pada sekolah saja. Rumah juga memiliki peranan penting dalam perkembangan karakter dan anak. jadi Rumah dan Sekolah adalah bagian yang tak terpisahkan dalam perkembangan tahap demi tahap dari buah hati kita semua.



Tetap ingat bahwa dunia anak adalah dunia bermain, Jangan hilangkan waktu bermain anak, Biarkan mereka bermain sambil belajar, biarkan mereka bereksplorasi dengan guru dan teman-temannya. Karena membaca tidak cukup hanya dengan buku, namun membaca bisa dilakukan dalam semua aktivitas sehari-hari, bacaan juga terdapat di alam sekitar kita.

Bergabunglah dengan kami dan jadilah agen perubahan pendidikan di kota Medan. Salam Anak Indonesia Hebat.




Penulis: Seorang Guru Di Sekolah Cita Luhur.




Games Yang Berbahaya Bagi Anak






Hampir sebagian waktunya digunakan untuk bermain karena dengan bermain itulah anak usia dini tumbuh dan mengembangkan seluruh aspek perkembangan yang ada pada dirinya. Arti bermain bagi anak berdasarkan pengamatan, pengalaman, dan hasil penelitian para ahli mengemukakan bahwa bermain mempunyai arti sebagai berikut ini: dengan bermain anak memperoleh kesempatan mengembangkan potensi-potensi yang ada padanya dan memberikan peluang bagi anak untuk berkembang seutuhnya, baik fisik, intelektual, bahasa dan perilakunya.

Dalam kehidupan anak, bermain mempunyai arti yang sangat penting. Dapat di katakan bahwa setiap anak yang sehat selalu mempunyai dorongan untuk bermain dan hampir sebagian waktunya di gunakan untuk bermain karena bagi anak bermain merupakan suatu kebutuhan yang penting agar anak dapat berkembang secara wajar dan utuh.

Bermain juga berfungsi sebagai terapi dalam kehidupan anak karena dengan bermain anak akan merasa senang dan menimbulkan kepuasan pada anak, melalui bermain anak memperoleh kesempatan menemukan serta bereksperimen dengan alam sekitar.

Game online memiliki banyak permainan yang sangat menarik bagi anak. Seperti permainan petualangan, pertempuran, dan menyusun benda. Tidak semua permainan secara online itu baik untuk anak, walau terkadang ada beberapa anak yang berkembang kemampuan akademiknya dengan bermain games secara online. Namun ternyata sangat banyak pengaruh buruk dari bermain games secara online bagi anak.


Seperti dikutip dari situs Sahabat Keluarga Kemendikbud, Kamis (28/4/2016), 15 game dinilai berbahaya bagi anak. Sahabat Keluarga Kemendikbud resmi diluncurkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan pada (22/12/2015) lalu.

Di bawah ini ada beberapa jenis games yang sangat berbahaya jika dimainkan oleh putra-putri kita di rumah. Check this out ya Bunda:

1.World of Warcraft
2. Call of Duty
3.Point Blank
4.Cross Fire
5.War Rock
6.Counter Strike
7.Mortal Kombat
8.Future Cop
9.Carmageddon
10.Shelshock
11.Raising Force
12.Atlantica
13.Conflict Vietnam
14.Bully
15.Grand Theft Auto.

Games-games diatas diyakini mampu merangsang sifat kekerasan pada anak serta rasa tidak perduli. Anak akan cenderung menjadi lebih agresif. Anak-anak sangat suka memainkan jenis games yang tertera diatas dikarenakan sangat menyenagkan karena bisa menghancurkan sesuatu ataupun berkelahi dengan musuh atau lawan dalam permainan tersebut

Menurut penelitian yang pernah dipublikasikan dalam jurnal Pediatrics—yang antara lain dilakukan di Seattle Children’s Research Institute (2011), Iowa State University (2010), dan Stanford University School of Medicine (2009), kebanyakan bermain game bisa mengganggu proses tumbuh kembang anak, diantarnya:

  • Masalah sosialisasi. Berhubung lebih banyak menghabiskan waktu untuk bermain dengan mesin (bukan manusia), si praremaja bisa merasa canggung dan kurang nyaman kala datang kesempatan untuk bergaul dengan temannya.
  • Masalah komunikasi. Kegiatan berkomunikasi bukan sebatas berbicara dan mendengarkan kalimat yang terucap, tetapi juga membaca ekspresi lawan bicara. Anak yang kurang sering bersosialisasi biasanya kesulitan melakukan hal ini
  •  Mengikis empati. Seringkali anak menyukai jenis game yang melibatkan kekerasan, seperti perang-perangan, martial art, dan sebagainya. Efek samping dari memainkan jenis game ini adalah terpicunya agresivitas anak dan terkikisnya empati si kecil terhadap orang lain.
  • Gangguan motorik. Tubuh yang kurang aktif bergerak akan mengurangi kesempatan anak untuk melatih kemampuan motoriknya. Risikonya, anak bisa terserang obesitas dan pertumbuhan tinggi badannya tidak maksimal.
  • Gangguan kesehatan. Menatap layar video games secara konstan dalam waktu lama bisa mencetus serangan sakit kepala, nyeri leher, gangguan tidur, dan gangguan penglihatan.

Diperlukan pengertian dan kerjasama yang baik antara orangtua, sekolah dan lingkungan sekitar tempat anak bermain, agar anak tidak mudah tergoda untuk bermain games online. Mereka dapat dikenalkan dengan jenis permainan  tradisional yang sangat menarik dan baik untuk perkembangan karakter mereka.

Sekian Informasi dari saya semoga bermanfaat dan terinspirasi. Salam Anak Indonesia Hebat.

Jangan Rampas Impian Anak






Setiap anak memiliki impian yang sangat mulia. Mereka akan dengan polos menyebutkan mau menjadi apa mereka kelak, mereka juga sangat percaya bahwa mereka akan menjadi seperti apa yang mereka inginkan karena mereka sangat suka. 

Di Indonesia saat ini mimpi banyak anak terampas begitu saja. Banyak hak dari anak yang diambil, dilanggar dan tidak diperdulikan. Kita sama-sama ketahui bahwa Indonesia sudah merdeka 70 tahun berbagai kemajuan telah dicapai kita patut bangga menjadi anak Indonesia.

Namun, kita juga patut mempunyai mimpi tentang Indonesia di masa yang akan datang. Impian anak Indonesia saat ini ialah kami ingin agar sepuluh tahun mendatang tak ada lagi korupsi sehingga uang pendidikan tak pernah berkurang, dan disalahgunakan. Anak Indonesia ingin melihat Indonesia semakin tumbuh dan berkembang bahkan bertransformasi menjadi negara maju.

Oleh karena itu sudah seharusnya kita mendukung dan mewujudkan mimpi anak kita ini. Bagaimana caranya? coba kita perhatikan beberapa bawah ini:

Penggunaan Anggaran Pendidikan Yang Tepat Sasaran

Penggunaan anggaran  seharusnya tepat sasaran. oleh karena itu, program peningkatan kualitas pendidikan harus terarah dan berkesinambungan. Jangan sampai ganti menteri, berganti pula program yang ditawarkan

Fasilitas Pendidikan Yang Merata

Masih banyak sekolah yang kekurangan fasilitas seperti kekurangan bangku dan meja. Yang kegunaannya sangat menopang pembelajaran siswa, Terjadi kesenjangan fasilitas pendidikan di desa dan di kota yang sangat mencolok.

Tenaga pendidik Yang Berkualitas

Guru yang berkualitas akan menghasilkan pendidikan yang berkualitas. Hal ini sudah menjadi hukum sebab dan akibat. Jika kita menginginkan generasi penerus yang berkualitas sudah seharusnya kita memberi anak didik kita para guru yang berkualitas.


Mengajar dan Mendidik dengan Hati


Rasa kasih sayang pada anak didik menimbulkan rasa aman pada mereka. Ketika kegiatan belajar mengajar berlangsung, mereka merasa bahagia dan senang melakuakan apapun yang ditugaskan guru. Di sanalah kita bisa menerapkan segala yang kita inginkan untuk merubah prilaku mereka sesuai dengan tujuan pendidikan yang dicanangkan pemerintah. Ketelatenan kita pada mereka sangat diperlukan, kesabaran, kepedulian layaknya orang tua di rumah sangat mereka harapkan. Kita sebagai guru harus bisa menarik simpati mereka sehingga betah di sekolah.

Kerjasama Membangun Kualitas Pendidikan Menjadi Lebih Baik

Setiap negara diseluruh dunia begitu menekankan pentingnya kualitas pendidikan. Salah satu langkah konkret untuk meningkatkan kualitas pendidikan adalah dengan menetapkan anggaran pendidikan yang lebih besar dibandingkan anggaran lainnya. China dan Korea Selatan menjadi dua negara yang begitu menekankan pentingnya pendidikan bagi rakyatnya. Anggaran pendidikan di China mencapai 13,1% dari anggaran negara, sedangkan di Korea Selatan anggaran pendidikan negara mencapai 18,9%. Bandingkan dengan Indonesia yang memang menganggarkan anggaran pendidikan sebesar 20%, namun pada prakteknya masih jauh dari kenyataan. Oleh karena itu diperlukan kerjasama berbagai pihak dalam membangun kualitas pendidikan negara kita menjadi lebih baik, serta mampu dibandingkan dengan negara-negara lain.

Banyak hal yang harus kita lakukan agar dunia pendidikan Indonesia berubah menjadi lebih baik. Mari kita berkerjasama bahu-membahu membangun generasi penerus yang memiliki kualitas bersaing dengan negara lainnya. Salam Anak Indonesia Hebat.


Senin, 16 Mei 2016

Bersatu Untuk Anak Indonesia Hebat






Indonesia adalah negara dengan 270 juta jiwa lebih penduduk yang tinggal di Negara yang menganut paham demokrasi ini. Indonesia juga dikenal dengan negara yang memiliki tempat wisata dan budaya yang beranekaragam, bahkan dapat dikatakan sangat unik dan menarik untuk dikunjungi satu persatu.

Jika berbicara budaya pasti sangat identik dengan kesenian seperti: musik, tarian, pakaian tradisional, dan permainan tradisional. Kesenian seperti musik dan tarian di Indonesia sangatlah beragam mulai dari Aceh hingga ke ujung papua, kesemua budaya itu sangatlah menarik dan memiliki ciri khas masing-masing.

Permainan tradisional pasti memiliki hubungan yang erat dengan anak-anak. di Indonesia sangat banyak jenis-jenis permainan tradisional yang sangat menarik untuk dimainkan. Ada permainan Engrang, patok lele, lompat tali, alib kucing, tongkat bambu, kelereng, pecah piring, ular naga,

Namun ditengah derasnya era teknologi yang masuk ke Indonesia. Saat ini hanya sedikit anak yang masih mau memainkan permainan tradisional di sekitar rumah mereka. Bahkan lebih parahnya hanya anak yang tinggal di daerah pinggiran atau pedesaan saja yang masih memainkan permainan ini. Anak-anak di kota sudah terkontaminasi dengan permainan moderen seperti: playstation, X-box, tablet, dll.

Bicara soal pendidikan di Indonesia juga tak kalah mengenaskan. Masih banyak kita bisa dapati sekolah yang bangunannya hampir rubuh. Atau masih banyak sekolah yang kekurangan tenaga pengajar. Dan yang paling dilematis bagi para guru saat ini adalah murahnya upah yang mereka terima ketika menetapkan hati mereka untuk berkarir menjadi seorang guru. Di daerah masih banyak guru-guru honorer yang masih digaji dibawah upah minimum provinsi, bahkan ada yang hanya digaji 400.000 per bulannya. waaawwww!!!!

Sungguh ironis memang dikala banyak para pesohor atau bintang sinetron di negeri ini dibayar mahal hanya untuk memberikan tontonan yang tidak mendidik kepada anak-anak. Sedangkan para guru harus menderita dengan upah yang murah, namun harus bekerja keras merubah moral dan akhlak anak didiknya.

Perjuangan. memang sebuah perjuangan yang tiada hentinya jika kita berbicara tentang dunia pendidikan di Indonesia, negeri yang kita cintai, Tanah Air Jaya sakti. Begitulah para penyair menciptakan lirik lagu berjiwa nasionalisme bagi kita semua. Namun apa hasilnya saat ini?


Untuk pergi ke sekolah pun mereka harus bertaruh nyawa. Lihatlah anak-anak yang ada pada gambar ini. Tegakah kita membiarkan mereka mempertaruhkan nyawa mereka hanya untuk mendapatkan pendidikan yang layak. Dimana hati nuranimu wahai para pemimpin negeri? Beri mereka kesempatan yang sama jangan pernah bedakan mereka. Karena mereka hanya ingin mendapatkan ilmu belajar di sekolah yang aman dan nyaman bagi mereka.


Tempat mereka menimba ilmu juga tidak layak untuk ditempati. Atap yang rusak, genting yang bocor, tembok dan dinding yang mau rubuh. Apakah itu cermin dari rumah pendidikan kita saat ini. Kenapa di kota gedung-gedung sekolah sangat bagus, berdiri dengan kokoh dan megahnya. Kenapa mereka yang kecil tidak bisa merasakan kenyamanan belajar yang sama. Bukankah mereka sama-sama Anak Indonesia.




Lalu apa kabar dengan mereka para anak jalanan, yang mengadu nasib dan hidup mereka di jalanan ibu kota. Apakah mereka sudah mendapatkan pendidikan yang layak. Kerena seyogyanya Fakir Miskin dan Anak terlantar di Pelihara oleh Negara. Negara harus menjamin kehidupan anak-anak bangsa ini. Jangan mereka dibiarkan berada di jalanan. Jangan pernah biarkan mereka kepanasan dan kehujanan hanya untuk mendapatkan ilmu pendidikan.




Sudah saatnya kita introspeksi diri apa yang sudah kita lakukan kepada generasi penerus bangsa ini. Mereka adalah cerminan bangsa kita di masa yang akan datang. Berilah mereka kesempatan untuk belajar. Wujudkanlah cita-cita mulia mereka. Bimbinglah mereka agar kelak menjadi pemimpin bangsa yang perduli terhadap rakyatnya.

Jika bukan kita siapa lagi. Jika bukan sekarang kapan lagi. Salam Anak Indonesia Hebat.

Jumat, 13 Mei 2016

Tips Parenting! Cara Mudah Mengenali Karakter Anak





Perkembangan karakter anak saat ini sangat unik dan beragam. Para orangtua akan sangat tertarik untuk mengetahui bagaimana perkembangan karakter dari anak mereka saat ini. Pada usia 4-5 bulan, anak sudah memperlihatkan karakter dasar dirinya. Namun saat usianya semakin besar, ia mengembangkan karakter dasar tersebut menjadi lebih kuat. 

Kita sebagai orantua harus memperhatikan proses dari perkembangan karakter masing-masing anak kita, apakah anak kita lebih cenderung pemalu, penakut, sensitif, pemarah, ataupun aktif. Kita bisa mengenali beberapa karakter tersebut dengan melakukan uji tes karakter terhadap si kecil.

Karakter pemalu/penakut pada umumnya sangat suka menempel pada orangtua dan sering gelisah. Tidak usah memaksakan ia untuk berhubungan dengan orang lain (namun juga jangan terlalu dilindungi). Tetaplah mengantar jemputnya dan tidak ditunggui di sekolah, dan batasi tamu yang datang saat Anda mengadakan acara ulang tahun untuknya.

Karakter pemarah pada umumnya sangat keras kepala, sering menangis saat gagal melakukan sesuatu. Biarkan ia bergaul dengan teman-temannya dan belajar mengatur emosinya. Lama kelamaan ia juga akan terbiasa. Lakukan aktivitas rutin bersamanya, misalnya gosok gigi bersama mama sebelum tidur.

Karakter sensitif pada umumnya sangat rewel dan mudah tersinggung. Hindari baju berbahan gatal seperti wol, potong label pakaiannya, jangan terlalu lama dalam perjalanan atau berbelanja, ia akan mudah sekali rewel.

Karakter aktif pada umumnya tidak bisa diam dan selalu siap untuk berlari. Dalam perjalanan panjang, berhentilah beberapa kali agar ia bisa berlarian untuk sementara waktu. Berikan permainan yang dapat menyerap energinya seperti bola atau sepeda.

Karakter anak juga bisa terlihat ketika mereka sedang belajar bukan hanya terbatas pada belajar secara akademik, apalagi dikerucutkan lagi hanya pada duduk dikelas, mencatat dan menghafal diluar kepala. Belajar adalah sebuah proses menyerap berbagai informasi yang secara aktif dilakukan individu didalam hidupnya, sejak masih bayi hingga lanjut usia, baik ia dalam keadaan diam ataupun bergerak. Maka hasil belajar seorang individu akan tampak pada perubahan-perubahan yang terjadi dalam hidupnya, baik dalam kemampuan motorik, bahasa, emosi maupun kognisi. Dengan demikian, hasil belajar seseorang bukan hanya terbatas pada perolehan angka atau nilai dalam bidang akademik semata-mata, namun meliputi seluruh aspek kemampuan yang berkembang dan ia butuhkan untuk dimanfaatkan dalam menjalani kehidupannya.

Kita juga harus bisa mengenali karakteristik belajar masing-masing anak kita, karena setiap anak memiliki karakteristik belajar yang berbeda-beda seperti yang dibawah ini:

Selain dengan metode mempraktekkan, transfer pengetahuan bisa juga kita optimalkan hasilnya dengan memperhatikan tipe atau karakteristik belajar seseorang. Adapun Model-model karakteristik belajar individu adalah sebagai berikut:

1. Tipe Visual
  • Anak akan mampu mengingat apa yang didengar dan dilihat
  • Anak lebih suka membaca daripada dibacakan
  • Anak akan suka mencoret-coret
  • Anak cepat lupa pesan verbal
  • Anak akan memiliki tipe teliti dan detail
  • Anak akan tekun dan lebih menyukai cara menjawab singkat.


2. Tipe Auditorial
  • Anak lebih mampu mengingat yang didengar
  • Anak  akan bicara sendiri pada saat melakukan
  • Memiliki cara menghafal dan membaca dengan bersuara
  • Anak suka diskusi dan suka bicara
  • Anak suka dengan musik
  • Anak berbicara dengan nada terpola


3. Tipe Kinestetik
  • Anak menanggapi belajar dengan gerak fisik
  • Anak mendekati lawan bicara dengan gerak fisik
  • Anak menghafal sambil berjalan-jalan
  • Anak menggunakan jari dan tangan saat belajar
  • Anak suka permainan yang memudahkan belajar
  • Anak menyukai belajar dengan isyarat tubuh
  • Anak tidak dapat duduk dan berdiam lama saat belajar


Demikian lah beberapa karakter anak yang bisa saya sampaikan kali ini, semoga bisa menjadi sumber informasi bagi Ayah dan Bunda sekalian. Salam Anak Indonesia Hebat.

Teknologi. Baik atau Buruk Bagi Anak?






Teknologi merupakan hal yang tidak bisa dihindari saat ini, anak-anak akan berjumpa dan menikmati kecanggihan dari teknologi. Kita sebagai orang tua harus mampu memberi asupan pengetahuan teknologi yang tepat kepada si kecil. Agar mereka mampu membedakan baik dan buruk dari teknologi yang akan mereka gunakan sehari-hari.

Survei dari 11 negara menemukan, kemampuan dasar anak yang diperlukan untuk kehidupan sehari-hari, seperti mengancingkan pakaiannya sendiri diambil alih oleh teknologi. Anak di bawah 5 tahun lebih menyukai bermain games di komputernya dibandingkan memakai sepatunya sendiri. Survei sama juga menunjukkan, kurang dari 50 persen anak di atas balita sudah mengerti istilah home address di komputernya, hampir 25 persen dapat menggunakan telepon genggam. Sedangkan hanya 0.3 persen di antaranya yang dapat menulis namanya. 

Waaaah apakah teknologi sudah menguasai dan mengambil alih kemampuan dasar hidup anak kita? sebagai orang tua kita harus mampu mengendalikan dan mencegah kondisi ini terjadi. Kita harus sangat cerdas dalam mengenalkan kebaikan dan keburukan dari penggunaan teknologi untuk buah hati kita.

Masihkah kita ingat ketika masa kecil kita dulu (tahun 1990-an). Waktu itu anak-anak Indonesia masih belum mengenal teknologi seperti HP, komputer, laptop dan berbagai gadget canggih lainnya. Mereka banyak menggunakan permainan yang sifatnya mengasah "skill", kompetensi dan hubungan sosial. Di antara "game-game" tradisional pada era sang penulis masih kecil adalah nekeran (kelereng), tekongan, bentengan, pathek lele, sri dem-dem dan banyak lainnya. Hampir semua "game" tradisional yang kami sebutkan tadi pasti melibatkan unsur kerjasama tim dan keahlian "skill" layaknya permainan "outbound" pada era sekarang. Anak-anak pada era tersebut kebanyakan menghabiskan waktu bermain secara kelompok.

Namun saat ini di era tahun 2000-an, setelah TV, komputer dan HP sudah merakyat dan bukan menjadi barang milik para elit hartawan saja, maka segala informasi bebas masuk dalam pikiran kita. Di sisi lain memang banyak manfaatnya, yaitu lebih menghemat waktu, semua info cepat tersebar, dan berbagi ilmu pendidikan lebih cepat.

Saya memiliki beberapa data tentang kebaikan dan keburukan dari teknologi bagi anak kita,perhatikan data dibawah ini:

Kebaikan


1. Kita dapat menyelesaikan pekerjaan dengan semakin mudah dibantu perangkat teknologi yang semakin berkembang dan mudah digunakan.

2. Komunikasi dengan anak bukan lagi menjadi masalah jarak dan waktu bisa diatasi dengan kecanggihan teknologi saat ini

3. Mampu meningkatkan keamampuan motorik kordinasi antara mata dan tangan pada anak

4. Anak bisa belajar tentang lingkungan, masyarakat, dan awal mula terjadinya suatu hal.

5. Anak bisa belajar kemudahan dalam melakukan pekerjaan dan berkomunikasi dengan menggunakan kecanggihan teknologi.


Keburukan

1. Pembelajaran anak tidak akan berlangsung dengan aktif dikarenakan anak terlalu sibuk dan tablet ataupun gadget mereka masing-masing.

2. Anak cenderung lebih memilih memainkan gadget dibandingan dengan permainan tradisional yang lebih mengasah banyak kemampuan mereka.

3.Anak akan berkurang kemampuan interaksi sosialnya, dikarenakan terlalu asik dengan gadget mereka. Mereka tidak akan menikmati masa-masa bermain dengan riangnya bersama dengan teman seumurannya.

4. Anak akan kecanduan dengan tindakan kekerasan akibat terlalu sering bermain games yang mengandung unsur kekerasan.

5. Berpotensi menggangu jam tidur anak. Karena anak butuh 12 jam waktu tidur setiap harinya agar mereka tumbuh dengan sehat.


6. Membawa kepada ketagihan/kecanduan terhadap teknologi.

Kita sebagai orang tua hendaknya mampu menyortir manfaat baik dan buruknya penggunaan teknologi bagi anak kita. Kita boleh saja mengenalkan teknologi sejak dini kepada anak kita asalkan dengan aturan dan sortir yang ketat dari kita, agar mereka tidak kecanduan terhadap permainan digital. Lebih baik mereka bermain diluar rumah dengan teman mereka dan memainkan permainan tradisional yang banyak manfaatnya terhadap perkembangan akademik dan karakter mereka. Salam Anak Indonesia Hebat.



Kamis, 12 Mei 2016

Mainan Edukatif Untuk Anak

Mainan. Jika kita mendengar kata ini makan kita akan langusung teringat dengan alat yang sering digunakan oleh si kecil ketika bermain. Memasuki usia 0-5 tahun daya eksplorasi anak-anak berkembang dengan sangat pesat. Anak akan mulai menyerap dan menerima segala informasi yang didapatnya pada tingkat tertinggi dalam sepanjang hidupnya.

GOLDEN AGE disebut sebagai masa terpenting dalam tumbuh kembang si kecil. masa tersebut tidak akan terulang, oleh karena itu balita sangat perlu stimulasi lewat permainan sederhana yang edukatif. Stimulasi yang diterima anak pada masa GOLDEN AGE akan berpengaruh besar pada kecerdasan, kreativitas, dan perilaku anak pada usia dewasanya.

Banyak orang mengatakan bahwa generasi 80-an dan 90-an adalah generasi emas. Salah satunya dikarenakan masa anak-anak pada tahun-tahun tersebut masih diramaikan oleh berbagai permainan tradisional seru yang kini sedikit banyak telah tergantikan oleh kehadiran tablet dan gadget lainnya. Ayah dan Bunda yang lahir di tahun itu seharusnya sangat kreatif ya dalam memilih mainan yang baik untuk anak.

Jika kita berbicara tentang masa keemasan pada anak, maka kita juga pasti berbicara tentang mainan. Mainan sangat identik dengan anak-anak, banyak mainan tradisional dan mainan modern yang ada disekitar kita saat ini. Namun tidak hanya anak-anak yang masih senang bermain dengan sebuah mainan, tidak jarang orang dewasapun masih suka mainan dan mengoleksi mainan. 

Dalam memilih mainan untuk anak kita pun harus sangat selektif. Kita harus bisa memilih mainan yang baik untuk anak, mainan itu harus memiliki unsur edukasi kepada anak. karena Bermain adalah dunia anak yang paling dominan. Bahkan, untuk dapat lebih maksimal dalam menyampaikan pelajaran, pendidikan anak usia dini menerapkan sistem belajar sambil bermain. Hal ini disebabkan oleh kemampuan dari otak anak itu sendiri yang sedang gemar melakukan hal-hal yang menyenangkan seperti bermain.Maka dari itu, metode pembelajaranpun harus disesuaikan dengan kemampuan anak-anak sesuai usianya.Dengan bermain, dipercaya bahwa pelajaran yang disampaikan akan lebih mudah diterima dan diserap oleh anak. Namun, sebagai orang tua, kita perlu menjadi lebih bijak dalam memilihkan jenis mainan yang tepat untuk anak-anak kita.

 Di Indonesia banyak jenis-jenis mainan baik itu tradisional maupun moderen yang sangat baik untuk anak. Kita dapat memilihnya dan mencoba memainkannya di rumah bersama buah hati kita. Coba check yang dibawah ini ya Ayah dan Bunda:

1. Engklek



Engklek adalah permainan yang mengharuskan anak-anak untuk melompati kotak- kotak dengan tulisan angka di atasnya. Untuk bermain engklek, seseorang diharuskan melemparkan batu kecil, karet penghapus atau penanda lainnya pada nomor tertentu. Ia kemudian harus melompati kotak yang tidak terisi karet penghapus hanya dengan satu kaki. Bermain engklek mampu melatih anak untuk berhitung dan mengenal angka. Permainan tradisional ini juga melatih keseimbangan tubuh, yang berperan penting dalam perkembangan kemampuan sensori integrasi pada anak.

2. Gobak Sodor



Gobak sodor atau galah asin adalah permainan daerah yang melibatkan dua kelompok beranggotakan sekitar tiga sampai lima orang anak. Permainan khas Indonesia ini cukup menguras tenaga karena mengharuskan tiap kelompok untuk mempertahankan barisannya selagi anggota kelompok lainnya berusaha untuk menerobos melewati garis “pertahanan” lawan.

Selain menyehatkan bagi anak-anak karena mengharuskan anak untuk bergerak dan berlari, gobak sodor juga mengajarkan anak-anak tentang pentingnya kerja sama dalam tim. Dengan bermain dalam kelompok, para pemain berlatih untuk saling bertanggung jawab dan bekerja sama dengan anggota sekelompoknya untuk mencapai tujuan yang sama: mempertahankan “benteng”.

3. Congklak



Congklak adalah permainan tradisional Indonesia yang saat ini sudah jarang saya lihat dimainkan oleh anak-anak. Permainan congklak biasanya melibatkan dua pemain yang diharuskan untuk mengumpulkan biji congklak yang tersebar di tiap-tiap cekungan papan congklak sebanyak-banyaknya. Banyaknya biji congklak yang digunakan dalam permainan ini mengajarkan anak untuk berhitung. Anak juga sekaligus belajar mengatur strategi melalui peraturan permainan yang telah ditetapkan.

4. Balok Kayu



Permainan ini sangat menarik dan menantang bagi anak. Dimana anak harus mampu merancang balok kayu baik itu disusun mendatar maupun naik ke arah atas. setiap bangun ruang memiliki kesulitan masing-masing, mainann ini juga sudah bisa dimainkan oleh anak berusia 3 tahun ke atas dengan tingkat kesulitan yang berbeda-beda.

5. Lego



Permainan ini termasuk permainan yang sangat digemari anak-anak. melalui permainan ini anak akan mampu berkembang pengetahuannya. Anak bisa belajar sains, math, bahasa, motorik,  serta sosial, hanya dengan bermain media permainan ini. Jika kita mampu membelikan mainan ini untuk si kecil alangkah baiknya kita mencoba dulu bermain dengan lego lalu setelah itu kta bisa mengajarkannya kepada buah hati kita

Apapun permainannya tetap ajarkan anak untuk lebih menghargai apa yang diberikan oleh orantuanya dan ajarkan mereka berbagi sejak dini. Semoga bermanfaat ya informasi dari saya kali ini. Salam Anak Indonesia Hebat.