Minggu, 01 Mei 2016

Manfaat Tidur Tepat Waktu Bagi Anak




Tidur merupakan kegiatan yang sangat menarik bagi orang dewasa seperti kita. Jika diberi kesempatan untuk tidur maka kita akan mafaatkan waktu itu dengan sebaik mungkin. Lalu bagaimana dengan si kecil?. Mereka sangat tidak suka jika disuruh untuk tidur terlalu cepat, mereka masih ingin terus dan terus bermain bahkan hingga larut malam.

Tau ga Bunda, jumlah tidur yang dibutuhkan si kecil  berbeda-beda loh harus sesuai usianya. Coba cek, sudah cukupkah waktu tidur untuk si kecil ?. Secara bertahap seiring dengan meningkatnya usia, maka makin sedikit waktu tidur yang dibutuhkan si kecil. Namun pada dasarnya seorang anak membutuhkan banyak waktu tidur. Berikut adalah jumlah tidur anak per hari berdasarkan usia:


  •  Bayi   0-1 tahun:  waktu tidur: 14-15 jam yang terdiri dari 8 jam tidur malam, dan 6-7 jam tidur siang.
  •  Batita 1- 3 tahun:  waktu tidur: 12-14 jam, terbagi atas 11 jam tidur malam, dan 2-3 jam di siang hari.
  • Usia pra sekolah 4-6 tahun:  waktu tidur: 11-13 jam, yakni 10-11 jam tidur malam, dan 2 jam di siang hari.
  •  Usia sekolah 7-12 tahun:  waktu tidur: 10-11 jam, terdiri dari 8-9 jam tidur malam, dan 2 jam di siang hari.

Para peneliti di Inggris menemukan bahwa anak-anak yang memiliki jam tidur terjadwal dan tepat waktu menunjukkan kecenderungan memiliki kemampuan kognitif yang lebih baik. Menurut Hufftington Post, lebih dari 11 ribu anak di Inggris dari berbagai usia, yaitu 3,5 dan 7 tahun dianalisa dan diuji dalam hal kemampuan membaca, matematika dan ketrampilan spasial. Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang tidak tidur pada jam yang sama saat mereka berusia 3 tahun mendapatkan nilai yang lebih rendah dalam tes membaca dan matematika pada usia 7 tahun. Sedangkan anak-anak yang sering tidur larut menunjukkan adanya kekurangan dalam hal kemampuan kognitif.

Sebagai tambahan saya beri informasi nih, manfaat dari tidur tepat waktu bagi si kecil ya Bunda. Coba perhatikan dibawah ini, ternyata tidur:

1. Mampu meningkatkan memori

Ternyata ketika kita sedang tidur. Otak bekerja dengan sedemikian rupa dan mampu memperkuat ingatan kita atau yang sering disebut dengan konsolidasi. Ketika kita hendak mempelajari suatu hal, maka otak yang bekerja saat kita sedang tertidur, otak akan mempelajari hal tersebut sehingga nanti hasilnya akan menjadi lebih baik.

2. Mampu memacu kreatifitas 

Selain mengkonsolidasi dan memperkuat memori, otak juga akan menata dan merestrukturisasi memori, sehingga memberikan kita lebih banyak kreatifitas. Para peneliti di Harvard University dan Boston College menemukan bahwa selama tidur sepertinya memperkuat komponen emosional memori, yang bisa membantu memacu proses kreatif.

3. Mampu menjadi Juara olahraga 

Bagi seorang atlet, tidur mungkin adalah satu cara sederhana untuk meningkatkan kinerja. Sebuah studi yang dilakukan Stanford University menemukan bahwa : Pemain sepak bola disebuah perguruan tinggi yang mencoba tidur setidaknya 10 jam setiap malam selama tujuh sampai delapan minggu,rata-rata meningkatkan waktu sprint, tidak terlalu merasa lelah disiang hari, dan lebih banyak memiliki stamina. Hasil penelitian ini mencerminkan temuan sebelumnya, yaitu terlihat pada pemain tenis dan atlit berenang.

4. Meningkatkan nilai akademis

Anak berusia antara usia 10 dan 16 yang memiliki gangguan pernapasan tidur, diantaranya mendengkur, sleep apnea, dan jenis-jenis gangguan pernapasan saat tidur, lebih cenderung memiliki masalah dengan perhatian dan pembelajaran – menurut sebuah studi tahun 2010 pada Journal Sleep. Hal ini bisa mengakibatkan  “gangguan fungsional yang signifikan di sekolah,” menurut para penulis penelitian. Dalam studi lain, mahasiswa yang tidak mendapatkan cukup waktu tidur memiliki nilai yang lebih buruk daripada mereka yang cukup tidur. Bagi yang mencoba untuk memenuhi target waktu, biasanya akan mengorbankan tidur. Akan tetapi kurang tidur yang parah jelas mengganggu belajar.

5. Mencegah hiperaktif pada anak-anak

Kurang tidur dapat menyebabkan gejala ADHD pada anak-anak. Anak-anak tidak bereaksi sama seperti pada orang dewasa jika kurang tidur. Jika orang dewasa mengantuk, maka anak-anak cenderung menjadi hiperaktif jika kurang tidur. Sebuah studi 2009 di jurnal Pediatrics menemukan bahwa anak-anak berusia tujuh dan delapan tahun yang mendapatkan kurang dari delapan jam tidur malam, lebih cenderung menjadi hiperaktif, lalai, dan impulsif. Para peneliti mendiagnosa dan mengukur waktu tidur dengan mengukur perubahan listrik di otak. Jadi tidak mengherankan jika tidur mempengaruhi otak.

Demikianlah informasi yang dapat saya bagi kali ini. Semoga informasi diatas dapat berguna dan menjadi inspirasi buat Ayah dan Bunda dalam menjaga tumbuh kembang si kecil menjadi lebih baik. Salam Lima Jari. Salam Anak Indonesia Hebat.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar